Harga cabai melambung tinggi, Puan minta pemerintah intervensi pasar

Puan berpandangan, harga cabai yang terus naik, salah satunya disebabkan karena suplai dari daerah produksi berkurang.

Pedagang cabai merah melayani pembeli di Pasar Induk Rau Serang, Banten, Senin (3/9/2018). Antara Foto

Ketua DPR Puan Maharani meminta pemerintah melakukan intervensi terhadap harga komoditas pangan yang terus naik sejak jelang Hari Raya Iduladha. Harga komoditas pangan yang belum stabil cukup memberatkan masyarakat. Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPSN) terbaru, harga cabai rawit merah di pasar tradisional di Indonesia mencapai Rp102.000/kg.

Bahkan di Jakarta, kata Puan, harga cabai rawit merah hari ini menembus Rp160.000/kg. "Kami mendorong pemerintah untuk segera menstabilkan harga kebutuhan pokok. Tata kelola komoditas pangan harus diperbaiki untuk mengatasi harga-harga yang terus meroket, khususnya harga cabai dan bawang merah," ujar Puan dalam keterangannya, Selasa (12/7).

Harga bawang merah juga masih mengalami kenaikan menjadi Rp80.000/kg dari sebelumnya Rp40.000/kg dan harga daging ayam ras terus meningkat mencapai Rp39.350/kg atau lebih dari Rp50.000 per ekornya. Puan mengatakan harus ada upaya konkret dari pemerintah menjaga stabilitas harga pangan usai Iduladha.

"Harga cabai, bawang merah, daging ayam sudah sebulan lebih naik terus. Dalam beberapa kesempatan ketika saya mengunjungi pasar-pasar tradisional di sejumlah daerah, pedagang dan pembeli mengeluhkan harga-harga yang masih tinggi," katanya.

Puan berpandangan, harga cabai yang terus naik, salah satunya disebabkan karena suplai dari daerah produksi berkurang. Dia meminta pemerintah pusat bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk memaksimalkan sistem supply and demand bahan pangan pokok.