Harga komoditas ekspor menurun, BPS: Tanda windfall berakhir

Harga komoditas global beberapa komoditas ekspor impor Indonesia, terpantau mengalami penurunan harga.

Ilustrasi. Alinea.id/Dwi Setiawan.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan saat ini Indonesia mulai mengalami penurunan harga komoditas unggulan ekspor, sehingga ini menjadi pertanda bagi Indonesia dalam memasuki masa berakhirnya windfall.

“Pada perdagangan komoditas ekspor bulan lalu memang kita mengalami surplus di Juni 2022. Namun harga komoditas global beberapa komoditas ekspor impor Indonesia, terpantau mengalami penurunan harga,” kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto dalam konferensi pers BPS, Senin (15/8).

Dari laporan BPS diketahui, indeks harga komoditas global sektor energi di Juli 2022 menurun dibanding bulan sebelumnya, yaitu di level 168,58. Hal yang sama juga terjadi di indeks harga komoditas global sektor pangan yang saat ini menunjukkan tren penurunan sejak Mei 2022 dan di Juli tahun ini berada di level 138,63.

Terkait perkembangan harga komoditas global, Setianto menyebut untuk sektor minyak mentah saat ini berada di harga US$105,1 per barel yang artinya mengalami penurunan 10,03% dibanding bulan lalu. Meski demikian, harga minyak mentah masih naik 43,40% secara year on year (yoy).

Menilik di sektor gas alam, menurut Setianto juga terjadi penurunan sejak Juni 2022 sebesar 5,45% (mtm), sehingga saat ini harga gas alam ada di posisi US$7,3 per mmbtu. Tetapi gas alam juga masih mengalami peningkatan secara year on year sebesar 90,80%.