Harga minyak goreng melangit, ini solusi dari pengusaha sawit

Masyarakat lebih suka mengonsumsi minyak sawit, pasalnya selain lebih murah juga dianggap lebih gurih dan sehat.

Ilustrasi Alinea.id/Firgie Saputra.

Kenaikan harga minyak goreng menjadi perbincangan hangat belakangan ini. Bukan tanpa alasan, masyarakat kita sudah terbiasa mengolah masakan dengan menggoreng, sehingga dampaknya sangat dirasakan.

Ketua Bidang Komunikasi GAPKI (Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia) Tofan Mahdi pun angkat bicara mengenai kenaikan harga minyak ini. Dia menawarkan dua solusi.

Pertama dengan mengganti cara memasak makanan. Minyak goreng bukanlah kebutuhan pokok karena mengolah makanan tidak melulu harus digoreng. Bisa juga dengan opsi lain seperti direbus, panggang, gulai, dan lainnya.

"Makanan yang digoreng adalah menu sajian umum pada sebagian besar masyarakat Indonesia. Karena itu, kenaikan produk minyak goreng, menjadi isu yang ramai diperbincangkan," ungkapnya kepada Alinea.id, Rabu (15/12).

Strategi kedua menurutnya ada di ranah pemerintah dengan meningkatkan daya beli masyarakat. Harga minyak goreng Rp23.000 per liter bagi sebagian masyarakat dianggap mahal.