Harga minyak mentah tinggi memberatkan APBN

Kenaikan harga BBM berpontensi menaikkan inflasi dan  menurunkan daya beli masyarakat.

Ilustrasi. Foto Antara.

Harga minyak mentah dunia saat ini masih tinggi di atas US$100 per barel. Melansir dari Bloomberg, Jumat (04/3) pukul 16.12 harga minyak jenis brent untuk kontrak Mei 2022 berada di posisi US$110,12 per barel, turun tipis 0,31%.

Sementara untuk minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) kontrak April 2022 mengalami kenaikkan tipis 0,10% menjadi US$107,78 per barel.

Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi mengatakan, kenaikan harga ini memberatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

"Semakin tinggi harga minyak beban APBN semakin berat. Indonesia sangat dirugikan dengan kenaikkan harga minyak dunia hingga mencapai US$105 per barel," ungkapnya kepada Alinea.id, Jumat (4/3).

Menurutnya, jika tidak ada kenaikan harga BBM di dalam negeri beban APBN semakin berat. Hanya memang dilematis bagi pemerintah untuk menaikkan harga BBM.

"Lantaran kenaikan harga BBM berpontensi menaikkan inflasi dan  menurunkan daya beli masyarakat," ujarnya.