Harga minyak sawit diperkirakan melandai pada akhir tahun

Nilai ekspor produk kepala sawit hingga Oktober 2021 sebesar US$29,528 miliar, menjadi nilai ekspor tertinggi.

Buruh memuat tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di lahan perkebunan Merlung, Tanjungjabung Barat, Jambi, Minggu (29/10/2017). Foto Antara/Wahdi Septiawan

Harga minyak sawit pada November dan Desember 2021 akan melandai. Namun, dimungkinkan masih di atas US$1.300 per ton di pasar spot CIF Rotterdam.

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) menyebut, turunnya harga imbas panen oilseed yang relatif baik, tetapi industri crushing masih terkendala karena berbagai hal yang berbeda di negara produsen, seperti Argentina, Brasil, dan Rusia.

"Sehingga penurunan harga minyak nabati pada umumnya tertahan," ungkap Direktur Eksekutif Gapki, Mukti Sardjono, dalam keterangan tertulis, Kamis (16/12).

Harga minyak sawit hingga bulan Oktober masih mencapai US$1.368/ton CIF Rotterdam. Angka itu lebih tinggi dari bulan September sebesar US$1.235 dan Agustus US$1.236.

Kemudian, nilai ekspor produk sawit pada Oktober mencapai US$3,67 miliar dengan volume 3,21 juta ton, naik 230.000 ton atau 11,3% dari bulan September.