Sri Mulyani: Harga riil Pertalite Rp14.450, Solar Rp13.950

Harga minyak mentah dan ICP terus naik, sementara harga jual eceran untuk masyarakat tak berubah.

Ilustrasi. Foto Pixabay.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan harga minyak mentah dan Indonesian Crude Price (ICP) tak kunjung turun hingga menyentuh level di atas asumsi harga minyak yang ditetapkan dalam Peraturan Presiden Nomor 98 Tahun 2022 sebesar US$100 per barel. Di sisi lain, harga jual eceran (HJE) energi untuk masyarakat tak berubah.  

“Jadi waktu kami membuat Peraturan Presiden Nomor 98 Tahun 2022 yang sudah dibahas dengan DPR (Dewan Perwakilan Rakyat) dengan harga minyak US$100/barel, jelas menurut forecast dari konsensus maupun dari energi organization itu US$100/barel itu lebih rendah dari kemungkinan realisasi. Hari ini pun kita juga lihat harga minyak juga masih di atas US$100,” ujar Sri, dikutip Minggu (28/8).

Tren harga minyak terus mengalami kenaikan. Outlook harga minyak sampai dengan akhir tahun yang diterbitkan oleh Energy Information Administration (EIA) berada di level US$104,8/barel dan berdasarkan forecast konsensus harga minyak bahkan mencapai US$105 per barel. 

Sementara HJE energi untuk masyarakat tidak berubah lantaran subsidi yang digelontorkan oleh pemerintah. Menurut Sri, HJE jauh lebih rendah dibandingkan harga keekonomiannya. Saat ini harga solar sebesar Rp5.150 per liter. Jika menggunakan ICP US$105 dan kurs rupiah Rp14.700 per dolar Amerika Serikat (AS), maka harga solar harusnya di Rp13.950 per liter.

“Jadi harga yang dijual kepada masyarakat itu hanya 37%-nya. Artinya masyarakat dan seluruh perekonomian mendapatkan subsidi 63% dari harga keekonomiannya atau harga riilnya. Itu Rp8.800 per liter,” jelas Sri.