Harga telur melonjak, pemerintah bakal intervensi

Pemerintah akan melakukan intervensi pasar jika harga telur tidak kunjung turun.

Pedagang menata telur ayam di salah satu agen telur, di Pasar Inpres Lhokseumawe, Aceh, Jumat (13/7). Pedagang menyebutkan, sejak awal pekan ini harga telur ayam di tingkat konsumen naik dari Rp34.000 menjadi Rp46.000 per papan/30 butir dan jenis telur super Rp48.00 per papan dampak pasokan persediaan telur minim akibat cuaca buruk. / Antara Foto

Kementerian Perdagangan (Kemendag) telah melakukan pertemuan dengan Kementerian Pertanian (Kementan) dan sejumlah pemangku kepentingan untuk mengendalikan harga telur. Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menyatakan akan melakukan intervensi pasar jika dalam satu minggu ke depan ditemukan harga jual telur yang tidak wajar.

“Kita sepakat memberi batas waktu tidak lebih dari seminggu. Kami menyiapkan langkah untuk intervensi pasar kalau dalam seminggu harga telur tidak turun juga. Sementara untuk jangka panjang, pemerintah sedang melakukan audit di lapangan,” kata Enggartiasto dalam jumpa pers di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Senin (16/7).

Enggartiasto mengatakan pemerintah juga akan memotong rantai pasokan dagang di beberapa kota. Saat ini, biasanya terdapat 6 distributor dalam satu rantai dagang. Meskipun, di beberapa kota di Indonesia lapisan itu sudah berkurang menjadi 2-5 distributor saja.

Ke depan, Kemendag meminta produsen untuk membatasi margin yang didapat oleh produsen dan distributor. Selain itu, kementerian juga akan mendata produsen sekaligus distributor telur yang terdapat dalam satu rantai distribusi. 

“Kita minta suplai data dari produsen, jadi bagi yang tidak mendaftar akan ada tindakan. Kami didukung satuan tugas (satgas) pangan dalam menangani ini,” kata dia.