HKTI Jatim: Pengurangan pupuk subsidi skenario impor beras

Berkurangnya pupuk subsidi, membuat petani kesulitan bercocok tanam.

Pekerja mengangkut pupuk untuk didistribusikan di gudang pupuk PT Pupuk Kujang Jatibarang, Indramayu, Jawa Barat, Rabu (8/1). Foto Antara/Dedhez Anggara/wsj.

Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jawa Timur mensinyalir pengurangan pupuk subsidi hingga 50% oleh pemerintah, merupakan skenario agar dapat melakukan impor beras. Berkurangnya pupuk subsidi, membuat petani kesulitan bercocok tanam.

Wakil Ketua HKTI Jawa Timur Noer Sutjipto, mempertanyakan tujuan pemerintah melakukan pengurangan pupuk subsidi. Pemerintah seharusnya peka terhadap pengurangan pupuk subsidi.

"Saya pengin tahu target Menteri Pertanian meningkatkan produksi tanaman pangan di Indonesia seperti apa?" tanya Sutjipto di Surabaya, Jumat (7/2).

Kebijakan itu membuat Sutjipto pesimistis target produksi pangan bisa terpenuhi. Dia menganalogikan situasi ini seperti orang diupayakan sehat, tetapi tidak diberi vitamin dan makanan bergizi.

Ketua umum Asosiasi Produsen Pupuk Kecil Menengah Indonesia (AP2KMI) itu, menegaskan, tanaman membutuhkan dua jenis pupuk, yakni kimia dan organik. Jika tidak diberikan pupuk, tanaman akan kesulitan tumbuh dan berkembang.