Gandeng Adaro, Hyundai disebut langgar komitmen kendaraan ramah lingkungan

Hyundai akan membeli hingga 100.000 ton aluminium/tahun dari Adaro Mineral, yang berencana membangun PLTU batu bara baru.

Hyundai disebut melanggar komitmen menghadirkan kendaraan ramah lingkungan. Sebab, menggandeng Adaro Minerals untuk menyuplai kebutuhan material berupa aluminium. Google Maps/Derianda Ramadhan

Koalisi organisasi ragukan komitmen Hyundai Motor capai carbon netral 2045

Produsen otomotif asal Korea Selatan, Hyundai Motor Company, dinilai mengingkari komitmen menciptakan kendaraan ramah lingkungan sejak praproduksi atau pembelian material. Sebab, nyatanya akan menggunakan bahan baku yang dihasilkan dari energi fosil.

Ini tecermin dari langkah nota kesepahaman (MoU) antara Hyundai dengan PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (AMI). Isinya, Hyundai akan membeli maksimum 100.000 ton aluminium per tahun dari Adaro Minerals.

Sementara itu, Adaro Minerals berencana membangun pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berbasis batu bara berkapasitas 1,1 gigawatt (GW) sebagai sumber energi produksi aluminium tersebut. 

"Hyundai telah mengingkari komitmen kendaraan ramah lingkungan dengan menggunakan aluminium yang diproduksi menggunakan PLTU batu bara baru," ucap Campaigner dari Market Forces, Nabilla Gunawan, dalam keterangannya, Rabu (8/3).