IESR ungkap untung rugi bensin dengan minyak sawit industri

Pemerintah telah mulai melakukan uji coba pembuatan bensin dengan minyak sawit industri (Bensa) skala demo plant.

Kementerian ESDM telah mulai melakukan uji coba pembuatan bensin dengan minyak sawit industri (Bensa) skala demo plant, dengan Institut Teknologi Bandung (ITB). Foto itb.ac.id

Peneliti spesialis Bahan Bakar Bersih dari Institute for Essential Services Reform (IESR) Julius Christian, memberikan tanggapan terkait langkah Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM), melakukan melakukan uji coba pembuatan bensin dengan minyak sawit industri (Bensa) skala demo plant, dengan bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB). 

Menurutnya, meskipun dibalik aktivitas itu demi green energy, tetapi tetap ada dampak utamanya, yakni penurunan impor bensin yang saat ini sangat membebani devisa. 

“Kita harus lihat dari sisi lain, yaitu harga produksinya saya perkirakan akan jauh di atas harga bensin. Sehingga bisa jadi akan meningkatkan pengeluaran untuk subsidi. Dari sisi lingkungan, emisi gas buang akan jauh lebih bersih daripada bensin yang ada saat ini. Namun, emisi gas rumah kaca masih belum bisa dipastikan apakah juga berkurang, karena hingga saat ini kita masih belum punya data mengenai emisi dari produksi minyak sawit di sisi hulu," ungkapnya dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (29/1). 

Namun yang menarik dari inovasi ini adalah ukuran pabrik yang kecil sehingga produksi bensin sawit ini dapat dilakukan secara lokal di sekitar perkebunan-perkebunan sawit.

“Penggunaannya bisa diutamakan di area sekitar lokasi produksi tersebut sehingga menghemat biaya distribusi. Sehingga saya melihat program ini bisa bermanfaat bila dapat diimplementasikan dalam waktu dekat dan secara terbatas," ucapnya.