IHSG diprediksi kembali melemah

Ada dua sentimen negatif dari luar negeri yang cukup berpengaruh terhadap potensi pelemahan IHSG.

Pelajar melihat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (13/9)./Antara Foto

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini diprediksi melemah dengan  support dan resistance di level 5,836-5,910.

Direktur Riset dan Investasi Kiwoom Sekuritas Indonesia, Maximilianus Nico Demus mengatakan, melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS, membuat pemerintah melakukan kebijakan dana hasil ekspor (DHE).

Adapun yang dilonggarkan adalah tarif pajak DHE yang disimpan di dalam negeri, dalam jangka waktu tertentu. Hal ini dilakukan untuk menarik minat eksportir menyimpan devisa hasil ekspornya di dalam negeri.

"Ada dua sentimen negatif dari luar negeri yang cukup berpengaruh, pertama adalah Inflasi Turki yang keluar kemarin, mencapai 24,52%. Inflasi ini merupakan yang tertinggi selama 1,5 dekade, meskipun Bank Sentral Turki telah menaikkan tingkat suku bunga acuannya sebanyak  625 bps," ungkap Nico dalam risetnya, Kamis (4/10).

Sentimen negatif lainnya, datang dari Gubernur The Fed Jerome Powell, yang dalam pidatonya di Boston kemarin, menyambut baik kenaikan upah di Amerika Serikat (AS).