sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

IHSG diprediksi kembali melemah

Ada dua sentimen negatif dari luar negeri yang cukup berpengaruh terhadap potensi pelemahan IHSG.

Eka Setiyaningsih
Eka Setiyaningsih Kamis, 04 Okt 2018 09:24 WIB
IHSG diprediksi kembali melemah

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini diprediksi melemah dengan  support dan resistance di level 5,836-5,910.

Direktur Riset dan Investasi Kiwoom Sekuritas Indonesia, Maximilianus Nico Demus mengatakan, melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS, membuat pemerintah melakukan kebijakan dana hasil ekspor (DHE).

Adapun yang dilonggarkan adalah tarif pajak DHE yang disimpan di dalam negeri, dalam jangka waktu tertentu. Hal ini dilakukan untuk menarik minat eksportir menyimpan devisa hasil ekspornya di dalam negeri.

"Ada dua sentimen negatif dari luar negeri yang cukup berpengaruh, pertama adalah Inflasi Turki yang keluar kemarin, mencapai 24,52%. Inflasi ini merupakan yang tertinggi selama 1,5 dekade, meskipun Bank Sentral Turki telah menaikkan tingkat suku bunga acuannya sebanyak  625 bps," ungkap Nico dalam risetnya, Kamis (4/10).

Sentimen negatif lainnya, datang dari Gubernur The Fed Jerome Powell, yang dalam pidatonya di Boston kemarin, menyambut baik kenaikan upah di Amerika Serikat (AS).

"Powell menambahkan bahwa dia akan tetap dengan laju kenaikan suku bunga gradual yang dijalankan oleh The Fed, sambil memantau risiko yang dapat muncul di dalam kondisi sekarang ini, yaitu kondisi rendahnya tingkat tenaga kerja dan inflasi," jelas Nico.

Dalam pidatonya, Powell mengatakan perpaduan langkah yang stabil, inflasi rendah, dan tingkat pengangguran rendah, merupakan fakta bahwa AS masih berada di masa yang luar biasa.

Powell juga berharap kebijakan saat ini, dapat memperpanjang fase ekspansi dalam perekonomiannya yang masih berlangsung.

Sponsored

Pejabat The Fed juga mengkonfirmasi proyeksi adanya empat kenaikkan lagi hingga akhir 2019 nanti. Hal ini seiring sejalan, dengan Dot Plot yang telah diberikan The Fed sebelumnya, bahwa akan ada kenaikan tingkat suku bunga dalam beberapa tahun kedepan.

"Situasi dan kondisi tersebut, akan memberikan lebih banyak gambaran tentang apa yang akan terjadi dengan tingkat suku bunga Indonesia, dalam beberapa tahun depan," kata Nico menerangkan.

Pada Rabu (3/10) kemarin, Indeks IHSG ditutup terkoreksi (-0.13%) ke level 5,867. Sektor yang mengalami kenaikan terbesar pada sektor industri agrikultur (+0.71%) dan pertambangan (+0.21%).

Sedangkan sektor yang mengalami penurunan terbesar di sektor barang konsumsi (-0.85%) dan properti (-0.40%). Sementara investor asing melakukan net sell di semua perdagangan saham sebesar Rp242,3 miliar.

Sempat menguat di awal perdagangan dan memicu adanya harapan akan terjadinya pembalikan arah, namun tidak lama IHSG kembali berbalik melemah.

"Meski demikian, pelemahan yang terjadi cenderung lebih berkurang dibandingkan pelemahan sebelumnya, setelah pelaku pasar overlebay dalam menanggapi pelemahan rupiah," ungkap pengamat pasar modal Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI), Reza Priyambada.

Aksi jual yang kembali dilancarkan investor asing, kembali melemahnya sejumlah indeks saham Asia, yang dibarengi dengan masih terdepresiasinya rupiah, turut membuat IHSG masih berada di teritori negatif.

Bahkan pernyataan positif dari Menteri Keuangan Sri Mulyani terkait dengan pengelolaan utang yang prudent, dan keinginannya agar investasi di tahun politik bisa lebih meningkat, serta adanya sejumlah berita positif dari emiten, belum direspon pasar.

Reza mengharapkan, IHSG selanjutnya dapat bertahan di atas support 5847-5858. Diharapkan resisten dapat menyentuh kisaran 5878-5885.

Terjadinya pelemahan kali ini diikuti dengan penurunan volume jual, sehingga diharapkan dapat memberikan peluang bagi IHSG untuk berbalik menguat, meski tipis.

"Diharapkan peluang ini juga didukung oleh penurunan aksi beli agar IHSG tidak melemah lebih dalam," ujar Reza.

Kemudian, masih adanya sejumlah berita positif dari emiten juga diharapkan dapat mengimbangi sentimen negatif lainnya, terutama dari pelemahan rupiah.

"Tetap mewaspadai berbagai sentimen yang dapat membuat IHSG melanjutkan penurunannya," katanya.

Saham-saham pilihan hari ini :
1. PT Gudang Garamm Tbk. (GGRM). Trading buy selama dapat bertahan di atas 74175. Support 74100-74175 Resisten 74450-74575
2. PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS). Trading buy selama dapat bertahan di atas 2240. Support 2220-2240 Resisten 2350-2400 
3. PT Bukit Asam Tbk. (PTBA). Trading buy selama bertahan di atas 4540. Support 4510-4540 Resisten 4650-4730
5. PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA). Trading buy selama bertahan di atas 4040. Support 4020-4040 Resisten 4100-4130
6. PT PP (Persero) Tbk. (PTPP). Trading buy selama bertahan di atas 1625. Support 1615-1625 Resisten 1680-1700.

Berita Lainnya
×
tekid