IHSG diprediksi menguat pada awal pekan ketiga Juni 2020

Penguatan didominasi sentimen global, seperti keputusan The Fed mempertahankan suku bunga.

Kondisi IHSG pada awal 2020. Foto Antara/Hafidz

Direktur Anugerah Mega Investama, Hans Kwee, menilai, gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan didominasi sentimen global pada pekan depan. Alasannya, pasar keuangan dunia sempat khawatir atas gelombang kedua pandemi coronavirus baru (Covid-19) yang ditandai kenaikan kasus di California, Texas, dan Arizona, Amerika Serikat.

Pasar pun khawatir gelombang aksi protes terkait kematian warga kulit hitam di AS, George Floyd, berpotensi menaikkan kasus infeksi Covid-19.

Sedangkan pada akhir pekan ini, Hans mencermati bursa AS berhasil rebound dari tekanan. Ditandai naiknya saham perusahaan yang kinerjanya bergantung pada pembukaan kembali ekonomi, berhasil menguat dengan harapan gelombang kedua takkan parah dan janji tidak ada penutupan ekonomi lagi oleh Menteri Keuangan AS, Steven Mnuchin.

"Namun, nada pesimis dari The Fed (bank sentral AS, red) terkait pemulihan ekonomi yang butuh waktu dan potensi penurunan ekonomi AS bisa menjadi sentimen negatif pasar pekan depan," katanya melalui pesan instan, Minggu (14/6).

Hans berpendapat, keputusan The Fed mempertahankan suku bunga dan memperkirakan takkan menaikkannya sampai 2022 menjadi kabar baik bagi pasar negara berkembang, termasuk Indonesia. Sebab, likuditas dolar akan menjadi sangat cair.