IHSG ditutup melemah tertekan penurunan harga nikel

Selain tertekan harga nikel, penurunan IHSG juga disebabkan oleh perpanjangan PPKM mikro.

Ilustrasi. Foto Antara.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 10 poin atau 0,16% ke level 6.248 pada perdagangan Senin (8/3). Pelemahan didorong sektor pertambangan yang terjun 2,7% dan sektor konsumer yang turun 0,52%.

Investor tercatat mentransaksikan 25 miliar saham dengan nilai transaksi mencapai Rp10 triliun pada hari ini. Sebanyak 220 saham mengalami kenaikan harga dan 255 saham mengalami penurunan harga.

Innvestor asing melakukan aksi jual bersih senilai Rp469 miliar di seluruh pasar dan Rp414 miliar di pasar reguler. Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) menjadi tiga deretan saham yang paling banyak dilepas asing di pasar reguler. 

Riset penutupan Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, penurunan harga komoditas nikel dalam satu pekan terakhir memberikan tekanan yang cukup besar pada pergerakan IHSG.

Hal ini akibat Tsingshan Holding Group, perusahaan raksasa nikel dan stainless steel asal China, yang memutuskan untuk memproduksi nikel matte dalam kuantitas besar di Indonesia. Ini dilakukan untuk menurunkan kekhawatiran investor terhadap persediaan nikel dalam mendukung industri baterai dan menekan harga nikel di pasar.