ILO: 70% pelaku UMKM setop produksi akibat Covid-19

Hal itu terlihat dari survei yang dilakukan ILO kepada 571 perusahaan pada April 2020.

Perajin memproduksi kerajinan rotan di kawasan Pasar Minggu, Jakarta, Kamis (14/5/2020). Foto Antara/Indrianto Eko Suwarso/aww

International Labour Organization (ILO) menyebut pandemi Covid-19 membawa dampak yang cukup merugikan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Hal itu terlihat dari survei yang dilakukan ILO kepada 571 perusahaan pada April 2020, di mana 70% pelaku UMKM berhenti melakukan produksi akibat Covid-19.

Tetapi Manajer Proyek SCORE-ILO Januar Rustandie, mengaku belum dapat memastikan penghentian produksi tersebut, apakah masih bersifat sementara atau permanen.

"Komposisi 70% dari yang setop produksi itu sangat mengkhawatirkan. Kami belum tahu apakah mereka setop produksi sementara atau seterusnya," kata Januar dalam diskusi online yang digelar AJI Jakarta, Rabu (3/6).

Dari sejumlah UMKM yang menyetop produksi tersebut, sebanyak 226 pelaku UMKM mengaku menghentikan produksi mereka akibat berkurangnya permintaan.

Selain itu, ILO juga mencatat sebanyak 90% UMKM mengaku arus kas mereka terdampak akibat pandemi Covid-19. Dari jumlah tersebut, 52% UMKM telah melihat pendapatan mereka menghilang hingga lebih dari 50% akibat pandemi.