Kendati impor minyak April tumbuh 85,81%, NPI tetap surplus US$7,56 miliar

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia di April 2022 mencapai US$27,32 miliar atau naik 3,11% dibandingkan Maret 2022.

Ilustrasi Alinea.id/Aisya Kurnia.

Neraca perdagangan Indonesia April 2022 mengalami surplus US$7,56 miliar terutama berasal dari sektor nonmigas sebesar US$9,94 miliar. Sementara di sektor migas terjadi defisit US$2,38 miliar.

Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari-April 2022 mencapai US$93,47 miliar atau naik 38,68%, dibanding periode yang sama 2021. Sementara ekspor nonmigas mencapai US$88,73 miliar atau naik 39,12%.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono mengatakan, impor minyak melonjak pada periode April 2022. Hal ini dikarenakan adanya periode Lebaran yang mendorong tingginya permintaan konsumsi oleh masyarakat.

"Ada peningkatan impor migas (minyak dan gas bumi) karena impor minyak tumbuh 85,81%," kata Margo saat dipantau secara online, Selasa (17/5/).

Untuk impor nonmigas sendiri mengalami penurunan secara month on month (mom), di mana yang terbesar adalah barang modal, khususnya pada kelompok mesin dan peralatan.