INDEF: Ekonomi kuartal II-2019 bisa tumbuh hingga 5,2%

Perbaikan ekonomi pada kuartal II-2019 akan ditopang oleh konsumsi terutama selama Ramadan dan Idulfitri 2019.

Institute for Development of Economics and Finance (Indef) memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2019 bisa mencapai 5,1%-5,2%. / Antara Foto

Institute for Development of Economics and Finance (Indef) memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2019 bisa mencapai 5,1%-5,2%. Perbaikan ekonomi pada kuartal tersebut akan ditopang oleh konsumsi terutama selama Ramadan dan Idulfitri 2019.

Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Andry Satrio Nugroho menyatakan pertumbuhan ekonomi kuartal II-2019 akan lebih baik dari triwulan sebelumnya. Seperti diketahui, ekonomi Indonesia hanya tumbuh 5,07% pada kuartal I-2019 atau meleset dari target sebesar 5,2%.

"Kuartal II-2019 akan mencapai 5,1% atau hingga 5,2%. Terutama karena faktor musiman bulan puasa dan lebaran, ditambah adanya kenaikan gaji ke-13 dan pembagian tunjangan hari raya (THR) bagi Aparatur Sipil Negara (ASN)," kata Andry saat dihubungi Alinea.id dari Jakarta, Selasa (14/5).

Sementara, pertumbuhan ekonomi kuartal sebelumnya lebih banyak didorong oleh  harga komoditas minyak dan gas (migas) yang menurun di pasar internasional. Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), harga minyak mentah Indonesia mencapai US$65,12 dolar per barrel pada Kuartal IV-2018. Akan tetapi, memasuki kuartal I-2019, turun menjadi US$60,49 per barrel atau turun sebesar 7,11%.

Di sisi lain, meskipun kondisi ekonomi pada kuartal II-2019 diproyeksi naik dari kuartal sebelumnya, namun Andry mengingatkan akan adanya risiko inflasi. Andry melihat puncak inflasi pada kuartal II-2019 akan terjadi pada sekitar bulan Juni sebesar 0,6%-07%.