Ekonom Indef sebut industri fintech masih hadapi 3 tantangan di 2021

Selama ini perkembangan fintech masih terpusat di Pulau Jawa dan sulit diakses masyarakat luar Pulau Jawa.

Ilustrasi. Alinea.id/Oky Diaz

Ekonom Institute for Development Economic and Finance (Indef) Bhima Yudhistira mengatakan, industri financial technology (fintech) masih akan menghadapi beberapa tantangan pada 2021.

Menurut Bhima, selama ini perkembangan fintech masih terpusat di Pulau Jawa dan sulit diakses masyarakat luar Pulau Jawa. Hal ini menurut Bhima menjadi tantangan tersendiri karena biaya operasional untuk luar Pulau Jawa pasti menjadi pertimbangan.

"Tahun depan OJK bisa menerapkan regulasi baik dukungan atau denda, agar fintech ini tidak jago kandang di Jawa. Ini jadi tantangan fintech ekspansi ke luar Jawa," kata dia, Rabu (16/12).

Tantangan kedua bagi fintech menurut Bhima, adalah memperbesar pinjaman produktif. Bhima memperhatikan, selama ini masyarakat hanya tahu soal fintech ketika dalam kondisi terjepit dan pinjaman fintech lebih banyak dilakukan ke arah konsumtif.

Selama ini, fintech mendapatkan nama buruk karena pembiayaan yang sifatnya konsumtif. Hal tersebut menjadi tantangan, bagaimana fintech bisa memperbesar pinjaman produktif daripada konsumtif.