Indef sebut kabinet Jokowi gagal mengerek pertumbuhan ekonomi

Pemerintah menjadikan faktor global sebagai biang kerok perlambatan ekonomi.

Ilustrasi aktivitas perdagangan di Pelabuhan Tanjung Priok. Foto Antara.

Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2019 sebesar 5,02%, atau meleset dari target 5,3% membuktikan bahwa pemerintah tidak bisa memicu komponen penopang Produk Domestik Bruto (PDB).

Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance Eko Listiyanto mengatakan pelemahan ekonomi tahun lalu disebabkan faktor domestik yakni lesunya konsumsi rumah tangga. 

Alih-alih, kata Eko, pemerintah mengklaim bahwa pelemahan ekonomi disebabkan oleh faktor eksternal yakni ketidakpastian global. Padahal, menurut Eko, sumbangan ekspor terhadap PDB hanya sebesar 20%. Sedangkan, konsumsi rumah tangga berkontribusi 50% ke PDB.

"Tapi pemerintah selalu mengatakan kondisi global sebagai biang kerok, saya enggak tahu mungkin pemerintah kesulitan menciptakan analisa yang lain," katanya dalam diskusi Indef di Jakarta, Kamis (6/2).

Eko menjelaskan lambatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang tahun 2019 karena komponen pertumbuhan domestik tidak dipacu dengan baik.