Ekonomi lesu, mampukah usaha bertahan hingga Juni?

Pemerintah perlu mewaspadai efek jangka panjang jika pandemi berlangsung lebih lama dari perkiraan.

Ekonomi Indonesia dalam status waspada pada pandemi Covid-19 ini. Antara Foto/Dhemas Reviyanto.

Ekonomi Indonesia terpukul pada awal tahun. Sejumlah indikator ekonomi mulai melemah pada kuartal I 2020 akibat pandemi Covid-19 yang kasusnya di Indonesia diumumkan pada Maret 2020. 

Perekonomian Indonesia berdasarkan besaran Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku triwulan I-2020 mencapai Rp3.922,6 triliun, atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp2.703,1 triliun. Walhasil pertumbuhan ekonomi kuartal I 2020 hanya 2,97% melambat secara year on year (yoy) dari 5,07%. 

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi Indonesia triwulan I-2020 terhadap triwulan sebelumnya mengalami kontraksi sebesar 2,41% secara kuartal ke kuartal.

Dari sisi produksi, penurunan disebabkan oleh kontraksi yang terjadi pada beberapa lapangan usaha. Lalu dari sisi pengeluaran, penurunan disebabkan oleh kontraksi pada seluruh komponen pengeluaran.   

Inflasi kalender Januari sampai April rendah sebesar 0,84%, sementara inflasi tahunannya sebesar 2,6%. Pergerakan inflasi disebut BPS sangat rendah dan tidak biasa, ini menunjukkan penurunan daya beli di rumah tangga.