Indonesia akan gandeng ADB benahi tiga tantangan pembangunan

Kementerian Keuangan menyatakan pemerintah butuh bantuan swasta untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.

Presiden ADB Masatsugu Asakawa (tengah) bersama Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara (kiri) dalam peluncuran buku kemitraan 50 tahun ADB-Indonesia di Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (3/03/2020). Foto Antara/Dewa Wiguna.

Kementerian Keuangan menyatakan Indonesia memiliki tiga tantangan utama dalam mewujudkan visi Indonesia Emas tahun 2045. Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan, untuk mengatasi tantangan ini, pemerintah membutuhkan pihak swasta atau lembaga keuangan seperti Asian Development Bank (ADB).

Suahasil mengatakan tantangan pertama yakni meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia dengan menaikkan pendapatan.

"Untuk menaikkan kelas bawah, kita perlu untuk me-manage, itu juga penuh dengan dinamikanya, itu satu yang harus kita tangani," katanya di Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (3/3).

Kedua, Suahasil menjelaskan, kelas menengah yang menjadi motor penggerak perekonomian Indonesia sudah mulai memasuki usia senja. Untuk itu, katanya, pemerintah perlu menyiapkan sejumlah langkah untuk menciptakan kelas menengah baru di tengah masyarakat.

"Kelas menengah ini sudah mulai menua, ini harus dimengerti dan dipahami apa yang harus dilakukan Indonesia untuk dipersiapkan. Itu harus disiapkan sekarang," ujarnya.