Indonesia baru manfaatkan 2,15% dari potensi EBT

Indonesia menggandeng Inggris dalam upaya mewujudkan EBT 23% pada 2025

Ilustrasi. Penggunaan BBM ramah lingkungan. Pixabay.com

Indonesia disebut memiliki potensi energi terbarukan (EBT) terbesar di dunia, yaitu sebesar 442 gigawatt (GW) atau 6,5 kali kapasitas pembangkit yang telah beroperasi saat ini. Namun, secara persentase yang baru dihasilkan hanya sebesar 2,15%.

Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Ego Syahrial mengatakan, menyadari potensi tersebut pemerintah telah menetapkan target EBT sebesar 23% hingga 2025. Dan salah satu upaya untuk mewujudkannya adalah dengan menggandeng Inggris.

"Saat ini, Indonesia baru menggunakan 2,15% dari kapasitas tersebut sehingga peluangnya masih sangat besar. Kami meluncurkan program Mentari, Program Kemitraan Energi Rendah Karbon Inggris-Indonesia guna mendukung upaya pemulihan ekonomi yang ramah lingkungan," katanya dalam video conference, Kamis (30/7).

Program Mentari, lanjutnya, bertujuan untuk membawa pengalaman Inggris dalam mengembangkan sektor energi, serta membenahi kerangka kerja regulasi terkait energi terbarukan yang akan menciptakan iklim usaha yang lebih baik.

Selain itu, mendorong investasi swasta pada proyek energi terbarukan, baik untuk sistem penyediaan listrik melalui jaringan PLN (on-grid) maupun di luar jaringan PLN (off-grid).