Mayoritas peternak di Indonesia kini sudah berusia di atas 50 tahun.
Regenerasi peternak menjadi pembahasan serius dalam Kagama Leaders Forum Series bertajuk "Daulat Pangan di Tengah Disrupsi Geopolitik dan Perang Dagang" yang digelar di Jakarta, Kamis (17/7) lalu. Ketergantungan Indonesia terhadap daging impor masih menjadi masalah krusial yang belum menemukan solusi cerdas.
Di sisi lain, jumlah peternak lokal terus-menerus turun. Regenerasi mangkrak karena peternakan belum dianggap bisnis menarik bagi generasi muda. Data terakhir menunjukkan 56% peternak saat ini berusia di atas 50 tahun.
Direktur Utama PT Indo Prima Beef Nanang Purus Subendro mengatakan profesi peternak kian tak diminati anak muda. Pasalnya, profesi itu dianggap tak bisa menghasilkan cuan. Walhasil, jumlah peternak profesional masih sangat sedikit, yakni kisaran 7% dari total peternak.
"Sebagus apa pun program pemerintah yang berjangka panjang, tapi jika tidak diminati oleh anak muda, saya jamin gagal,” ujar Ketua Umum Perkumpulan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI) itu di forum Kagama.
Menurut catatan Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah peternak di Indonesia mencapai 11,83 juta orang pada 2023. Sebagian besar peternak terkonsentrasi di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat. Adapun jenis ternaknya meliputi sapi, kerbau, kambing, ayam, dan itik.