Seekor lalat kecil bisa menghancurkan seluruh industri peternakan senilai miliaran dolar. Bukan karena jumlahnya, tapi karena cara hidupnya yang mematikan: bertelur di luka hewan hidup, lalu larvanya menggali masuk dan memakan daging inangnya dari dalam. Inilah ancaman nyata yang kini bergerak perlahan dari Amerika Tengah menuju perbatasan Amerika Serikat—wabah ulat sekrup Dunia Baru.
Ancaman ini begitu serius, hingga pemerintah AS harus menyebarkan ratusan juta lalat dari langit—bukan untuk memperparah masalah, tapi justru untuk menyelamatkan.
Untuk memulainya, AS akan membangun fasilitas baru untuk mengembangbiakkan lalat jantan steril guna melawan penyebaran ulat sekrup Dunia Baru, sejenis parasit berbahaya yang menyerang hewan ternak.
Bagaimana bisa? Mengapa lalat melawan lalat jadi strategi utama? Dan apa yang membuat wabah ini sulit dihentikan?
Sejak awal 2023, wabah ulat sekrup Dunia Baru mulai muncul di sejumlah negara di Amerika Tengah, termasuk Panama, Kosta Rika, Nikaragua, Honduras, Guatemala, Belize, dan El Salvador. Wabah ini menimbulkan kekhawatiran karena sebagian besar negara tersebut tidak mengalami infeksi serupa selama dua dekade terakhir.
Pada November 2023, lalat tersebut mencapai Meksiko bagian selatan. Hal ini membuat pejabat pertanian AS menutup beberapa pelabuhan perdagangan ternak di sepanjang perbatasan barat daya, untuk mencegah penyebaran ke dalam negeri.
Apa itu ulat sekrup dunia baru?
Ulat sekrup Dunia Baru adalah larva dari lalat Cochliomyia hominivorax, yang dikenal memakan jaringan hewan hidup. Tidak seperti lalat lain yang menyukai bangkai, jenis ini berkembang di luka terbuka pada hewan berdarah panas seperti sapi, kuda, bahkan kadang-kadang manusia.
Setelah bertelur di luka terbuka, telur-telur lalat ini menetas dalam 12–24 jam, lalu larva mulai menggali dan memakan daging inangnya. Setelah beberapa hari, larva akan keluar dari tubuh hewan, masuk ke dalam tanah, lalu menjadi lalat dewasa.
Infestasi ini bisa menyebabkan luka besar pada hewan. Jika tidak segera ditangani, hewan bisa mati dalam satu hingga dua minggu. Perawatan biasanya mencakup pembersihan, pemberian antiseptik, dan penutupan luka.
Sejak wabah ini dimulai, sudah tercatat lebih dari 90.000 kasus infestasi.
Mengatasi dengan lalat jantan steril
AS pernah berhasil membasmi serangga ini pada 1960–1970-an dengan cara menyebarkan lalat jantan steril. Lalat jantan ini tidak bisa menghasilkan keturunan, sehingga saat kawin dengan lalat betina liar, telur yang dihasilkan tidak akan berkembang.
Untuk membuat lalat jantan steril, pupa (calon lalat) disinari dengan radiasi gamma yang merusak DNA reproduksinya. Radiasi ini tidak membahayakan manusia atau hewan. Karena lalat betina hanya kawin sekali dalam hidupnya yang singkat (sekitar 20 hari), populasi akan menurun drastis bila metode ini diterapkan secara konsisten.
Lalat-lalat jantan steril biasanya dijatuhkan dari pesawat di daerah pedesaan yang jarang penduduknya. Mereka tidak tertarik pada lingkungan perkotaan.
Kebutuhan fasilitas baru
Saat ini, hanya ada satu fasilitas produksi lalat steril di Panama, yang dikelola oleh Komisi COPEG (Panama-Amerika Serikat). Fasilitas ini memproduksi sekitar 100 juta lalat steril setiap minggu, yang disebar ke wilayah terdampak.
Namun, untuk mempercepat penanggulangan, dibutuhkan ratusan juta lalat steril tambahan. Oleh karena itu, Departemen Pertanian AS (USDA) mengumumkan rencana membangun pabrik lalat baru di dekat perbatasan Texas-Meksiko, diperkirakan berlokasi di Pangkalan Udara Moore, Hidalgo County, Texas. Biaya proyek ini mencapai sekitar 8,5 juta dolar AS. Total biaya keseluruhan fasilitas dapat mencapai hingga 300 juta dolar.
Selain itu, USDA juga menyiapkan anggaran sebesar 21 juta dolar untuk merenovasi fasilitas lama di Meksiko pada akhir 2025.
Infestasi ulat sekrup dapat merugikan industri peternakan hingga miliaran dolar. Oleh karena itu, banyak pihak menilai investasi pada fasilitas lalat steril sebagai langkah yang layak dan mendesak.
Stephen Diebel, peternak sekaligus pengurus asosiasi peternak Texas, mengatakan bahwa tidak ada vaksin atau cara pasti untuk mencegah infestasi. Oleh karena itu, peternak harus rajin memeriksa luka pada hewan, terutama di musim panas ketika lalat lebih aktif.
Selain ternak, satwa liar seperti rusa, burung, dan hewan pengerat juga bisa menjadi inang, sehingga pengawasan penyebaran parasit ini cukup sulit.
Langkah selanjutnya
USDA berencana membuka kembali pelabuhan perdagangan ternak di Arizona, Texas, dan New Mexico yang sempat ditutup pada 2023, karena ada kemajuan dalam pengendalian penyebaran.
Sementara itu, COPEG belum memberikan pernyataan lebih lanjut terkait perkembangan terbaru program ini.(CNN)