Indonesia kejar potensi ekspor porang dari produk hilirisasi

Jika Indonesia mampu menggenjot produksi hilir porang nilai tambah yang didapat akan melonjak hingga 230%.

Petugas melakukan karakterisasi dan observasi tanaman porang di Kabupaten Madiun, Jatim, Januari 2020. Dokumentasi Balitbangtan Kementan

Direktur Industri Makanan, Hasil Laut, dan Perikanan, Kementerian Perindustrian Supriadi mengungkapkan, potensi ekspor porang Indonesia masih terbuka lebar, mengingat kualitas porang yang dihasilkan di dalam negeri cukup baik.

Hanya saja, Indonesia masih mengekspor produk olahan porang dalam bentuk chips atau produk setengah jadi. Padahal, jika Indonesia mampu menggenjot produksi hilir porang nilai tambah yang didapat akan melonjak hingga 230% dari ekspor saat ini.

"Ke depan mungkin kita bekerja sama dengan melakukan pengembangan industri hilir porang sehingga nilai tambahnya ada di dalam negeri," katanya dalam webinar, Rabu (23/6).

Dia menjelaskan, harga umbi porang di pasaran berada di kisaran Rp7.000 hingga Rp15.000 per kilogram. Sementara dalam bentuk chips harganya mencapai Rp74.000 hingga Rp82.000 per kilogram.

Jika diolah kembali menjadi konjac gum dan konjac powder atau gepung glukomanan harganya di pasaran dapat melambung hingga Rp300.000 per kilogram.