Indonesia masih jauh dari kategori negara berpendapatan tinggi

Indonesia belum mampu menjadi negara high level income.

Wakil Presiden Jusuf Kalla memberikan pengarahan dalam pembukaan Indonesia Millennial Summit 2019 di Jakarta, Sabtu (19/1). (Antara Foto)

Indonesia belum mampu menjadi negara high level income dengan pendapatan per kapita rata-rata US$10.000 per tahun. Sebab, untuk masuk ke level itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia harus tumbuh 7,5% per tahun hingga 2030.

“Ini bukan pekerjaan kecil, banyak sekali tantangan dalam konteks mendorong perekonomian Indonesia untuk naik kelas," ujar Ekonom Senior Institute for Development Economics and Finance (INDEF) Muhammad Nawir Messi di Jakarta, Kamis (7/2).

Di sisi lain, Nawir mengatakan pemerintah juga perlu menggenjot pertumbuhan ekonomi agar Indonesia terlepas dari ancaman middle income trap. Salah satu strategi yang bisa dilakukan yaitu menumbuhkan investasi. 

"Kalau kita mau tumbuh untuk keluar dari middle income trap, kita butuh lonjakan investasi sebesar 43,03%," ujarnya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di kisaran 5,17% atau masih tergolong moderat. Data tersebut juga menunjukkan pertumbuhan ekonomi Indonesia cenderung tidak naik dengan pendapatan per kapita US$3.800 per tahun. Perolehan ini dinilai masih terlalu jauh untuk mencapai kategori high level income country.