Indonesia siap bawa sengketa biodiesel dengan Uni Eropa ke WTO

Uni Eropa mengancam akan menetapkan bea masuk untuk produk biodiesel asal Indonesia.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan pemerintah siap melakukan serangan balik atas rencana Uni Eropa menerapkan bea masuk produk biodiesel dengan margin 8%-18%. / Antara Foto

Indonesia akan menempuh sejumlah cara untuk memenangkan sengketa biodiesel dengan Uni Eropa (UE). Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan pemerintah siap melakukan serangan balik atas rencana Uni Eropa menerapkan bea masuk produk biodiesel dengan margin 8%-18%.

"Kalau mereka (UE) sudah mulai (menerapkan bea masuk), pasti akan kita bawa ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) karena kita negara yang menghormati hubungan secara multilateral," kata Darmin di Kemenko Perekonomian, Minggu (28/7).

Sebelumnyam, UE mengeluarkan proposal besaran bea masuk produk biodiesel asal Indonesia pada Juli 2019. Hal ini dilakukan karena UE menyebut Indonesia memberikan subsidi atas produk hasil olahan minyak sawit (crude palm oil/CPO) tersebut.

Darmin mengatakan, sebelumnya Uni Eropa juga pernah menuduh Indonesia memberikan suatu bentuk fasilitas subsidi yang melanggar ketentuan organisasi perdagangan dunia (WTO) kepada produsen atau eksportir biodiesel sehingga memengaruhi harga ekspor biodiesel ke UE pada Desember 2018.

"Adanya kelapa sawit itu benar-benar menyusahkan buat Eropa. Mereka soalnya punya juga minyak nabati, yang lebih murah, sehingga dengan cara apapun, mereka akan menghambat kelapa sawit dan turunannya ke sana," ujar Darmin.