Indonesia terancam hadapi resesi ekonomi

Indonesia mengalami resesi ekonomi apabila laju pertumbuhan ekonomi negatif terjadi secara berturut-turut pada kuartal II dan III-2020.

Ilustrasi. Foto Pixabay.

Indonesia terancam mengalami resesi akibat berlanjutnya angka pertumbuhan ekonomi negatif hingga kuartal III-2020. 

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan Indonesia mengalami resesi ekonomi apabila laju pertumbuhan ekonomi negatif terjadi secara berturut-turut pada kuartal II dan III-2020. Pada kuartal II-2020, pemerintah memprediksi ekonomi terkontraksi lebih dari 3%. Sementara, pada kuartal III-2020, Sri memprediksi ekonomi bisa jatuh minus 1,6%. Resesi akan terjadi apabila daya beli masyarakat tetap lesu selama pelonggaran pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

"Kalau pertumbuhan ekonomi pada kuartal II dan kuartal III negatif, maka Indonesia secara teknis bisa masuk zona resesi. Ini kami coba kuartal III untuk tumbuh di atas 0%. Range kami ada di 1,4% hingga minus 1,6%," kata Sri Mulyani saat Rapat Kerja bersama Komisi XI DPR RI, Senin (22/6).  

Kendati demikian, pemerintah dalam proyeksi ekonomi mengasumsikan pemulihan ekonomi akibat Covid-19 bisa terjadi pada kuartal III dan IV-2020. Dengan biaya penanganan Covid-19 yang mulai tersalurkan dan dukungan belanja, pemerintah memprediksi ekonomi di kuartal III dan IV bisa tumbuh 1,4%.

Sri melanjutkan, pemerintah optimisitis pertumbuhan ekonomi bisa mencapai di atas 3% pada kuartal IV-2020 dengan proyeksi 3,4%. Hal ini seiring dengan telah berjalannya insentif untuk dunia usaha yang telah digelontorkan pemerintah, termasuk untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).