Industri nasional diklaim mampu berdaya saing global

Di industri-industri tersebut sudah diaplikasikan teknologi digital, seperti artificial intelligent dan internet of things.

Aktivitas bongkar muat di Terminal Petikemas Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (6/1)./AntaraFoto

Sejumlah industri nasional, diklaim telah mampu berdaya saing global di era digital. Perusahaan yang sudah menjadi percontohan dalam penerapan industri 4.0, di antaranya PT Schneider Electric Manufacturing Batam di sektor industri elektronika dan PT Chandar Asri Petrochemical di Industri Kimia. 

Selanjutnya, PT Mayora Indah Tbk diindustri makanan dan minuman, Sritex di industri tekstil dan pakaian, serta PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia di industri otomotif. Di industri-industri tersebut sudah diaplikasikan teknologi digital, seperti artificial intelligent dan internet of things.

“Beberapa industri itu tidak hanya menjadi percontohan di Indonesia, tetapi juga bagi Singapura. Bahkan, mereka akan dijadikan sebagai lighthouse di negara-negara Asean lain,” imbuh Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dalam keterangan tertulisnya, Senin (11/2).

Guna mendorong industri nasional berdaya saing global di era digital, pemerintah mendorong lima sektor industri untuk menjadi kunci, yakni eletronik, otomotif, kimia, makanan dan minuman, serta tekstil dan pakaian. 

Alasan Kemenperin memilih lima sektor itu, karena 60% pertumbuhan ada di sektor-sektor tersebut, kemudian ekspor paling tinggi ada di lima sektor tersebut, dan tenaga kerja di lima sektor itu pun sudah siap.