Industri tertekan Covid-19, gelombang PHK massal mengancam

Apabila pandemi Covid-19 terus berlanjut, tidak ada pengusaha yang bisa bertahan lama.

Pekerja membuat kostum Alat Pelindung Diri (APD) di PT Kasih Karunia Sejati, Bandulan, Malang, Jawa Timur, Senin (6/4/2020). Foto Antara/Ari Bowo Sucipto.

Pandemi Covid-19 yang terus meluas mengancam industri kecil hingga besar. Para pelaku usaha kesulitan menjaga arus kas karena seluruh aktivitas terhenti.

Ketua Kebijakan Publik Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sutrisno Iwantono mengatakan apabila pandemi Covid-19 terus berlanjut, tidak ada pengusaha yang bisa bertahan lama. Imbasnya, beberapa perusahaan mulai memberhentikan karyawan mereka.

"Pemutusan hubungan kerja (PHK) bukan pilihan yang baik, itu merugikan semua pihak. Tapi di lapangan sudah ada yang merumahkan, mengurangi jam kerja, membagi waktu kerja, dan ada yang mulai PHK," kata Sutrisno kepada Alinea.id, Senin (13/4).

Sutrisno menjelaskan, saat ini, industri yang terdampak paling parah adalah yang berkaitan dengan mobilitas orang. Seperti retail, pariwisata seperti hotel dan restoran, toko souvenir, serta industri yang terkait dengan pasokan pada sektor pariwisata tersebut. Selain itu, industri penerbangan dan angkutan umum juga turut terdampak.

Apabila pandemi tak kunjung usai, lanjutnya, kondisi ini bisa merembet ke industri manufaktur. Sebab, karyawan tidak bisa keluar rumah dan membuat putusnya rantai pasokan bahan baku. Jika satu bahan baku tidak tersedia, kata Sutrisno, pasti produksi tidak bisa dilakukan.