Inflasi 2018 diprediksi turun, pemerintah klaim ekonomi membaik

Turunnya angka inflasi karena pertumbuhan ekonomi dan stabilitas yang terjaga.

Pedagang ikan melayani pembeli di Pasar Tavanjuka Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (4/11/2018). Badan Pusat Statistk (BPS) menyebutkan, Palu adalah kota tertinggi tingkat inflasinya selama Oktober 2018 yakni sebesar 0,48 persen yang disebabkan oleh naiknya harga bahan makanan akibat bencana gempa dan tsunami. Secara nasional, tingkat inflasi sebesar 0,28 persen atau sebesar 2,22 persen tahun kalender Januari-Oktober dan inflasi tahun ke tahun (year on year/yoy) 3,16 persen. ANTARA FOTO

Jelang pengumuman oleh Badan Pusat Statistik (BPS), Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, memprediksi angka inflasi nasional pada 2018 turun menjadi sekitar 3,2% dari tahun sebelumnya yang sampai 3,5%. 

Dengan angka inflasi berada di bawah 3,5%, kata Darmin, mencerminkan kualitas ekonomi Indonesia mulai membaik. Padahal, sepanjang tahun 2018 ekonomi dunia terus bergejolak

"Kalau angka tahun lalu masih di sekitar 3,5%, siang ini angka November akan diumumkan BPS inflasi kita bisa di sekitar 3%, bisa kurang bisa sedikit. Saya cenderung katakan kurang sedikit," kata Darmin dalam acara CEO Networking di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Senin (3/12). 

Adapun rendahnya angka inflasi ini karena pertumbuhan ekonomi dan stabilitas terjaga. Seperti data sosial ekonomi, tingkat pengangguran, gini ratio dan pendekatan terhadap distribusi indeks pembangunan manusia secara konsisten terus membaik. 

Menurut Darmin, prediksi angka inflasi sebesar 3,2% pada tahun ini sudah disesuaikan dengan pertimbangan pertumbuhan ekonomi 2019. Kata Darmin, prediksi tersebut tidak berlebihan.