Inflasi Maret sebesar 0,20%, semua kelompok pengeluaran naik

Inflasi tertinggi terjadi di Jayapura sebesar 2,10% dengan IHK sebesar 134,42. Terendah terjadi di Sumenep sebesar 0,01% dengan IHK 126,12

Petugas Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) melakukan sidak harga pasar di Pasar Legi, Solo, Jawa Tengah/AntaraFoto

Terjadi inflasi sebesar 0,20% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 132,58 pada Maret 2018. Dari 82 kota IHK, 57 kota mengalami inflasi dan 25 kota mengalami deflasi.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan, inflasi tertinggi terjadi di Jayapura sebesar 2,10% dengan IHK sebesar 134,42. Terendah terjadi di Sumenep sebesar 0,01% dengan IHK sebesar 128,12.

Sementara deflasi tertinggi terjadi di Tual sebesar 2,30% dengan IHK sebesar 150,50 dan terendah terjadi di Bulukumba sebesar 0,01% dengan IHK sebesar 138,72.

Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya seluruh indeks kelompok pengeluaran. Yaitu, kelompok bahan makanan sebesar 0,14%; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,26%, kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,06%, kelompok sandang sebesar 0,36%, kelompok kesehatan sebesar 0,37%, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,07% dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 0,28%.

"Tingkat inflasi tahun kalender (Januari–Maret) 2018 sebesar 0,99% dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Maret 2018 terhadap Maret 2017) sebesar 3,40%," jelas dia, Senin (2/4).