Inovasi Balitbangtan dongkrak produksi padi di Cianjur

Pemkab Cianjur menargetkan produksi padi pada 2021 sebesar 900.000 ton. Realisasinya sudah mencapai 720.000 ton.

Salah satu lokasi demplot VUB padi yang dilakukan BB Padi Balitbangtan Kementan dengan menggunakan varietas Mantap di Kabupaten Cianjur, Jabar. Dokumentasi Balitbangtan

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur optimistis target produksi 900.000 ton padi pada 2021 dapat terealisasi agar menjadi lumbung di Jawa Barat (Jabar). Keyakinan kian membesar karena realisasinya sudah mencapai 720.000 ton (sekitar 80%) dari target.

"Di sisa waktu yang tinggal empat bulan terakhir ini produksi padi dinilai bagus dan tinggi, maka dipastikan Kabupaten Cianjur overtarget sehingga diharapkan bisa mencukupi kebutuhan konsumsi masyarakat dan dapat dipastikan bisa menyuplai beras kabupaten lain," ucap Asisten Bidang Ekonomi Pembangunan Pemkab Cianjur, Budi Rahayu Thoyib, Kamis (7/10).

Luas lahan tanam di Cianjur mencapai 67.000 ha, yang terdiri dari 40.000 ha sawah irigasi dan sisanya lahan tadah hujan. Itu menjadikannya terluas kedua di "Bumi Pasundan" setelah Kabupaten Sukabumi.

Tingginya produksi padi di "Kota Santri" tidak lepas dari peran Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian (Balitbangtan Kementan) yang mengadakan kegiatan demplot varietas unggul baru (VUB) padi khusus/spesifik lokasi di lahan seluas 10 ha. Demplot dilakukan di dua lokasi, Kecamatan Bojongpicung dan Warungkondang, masing-masing seluas 5 ha.

Pada demplot di Desa Cibarengkok, Bojongpicung, ditanam empat varietas, yaitu Inpari 42, Inpari 43, Inpari Digdaya, dan Siliwangi. Sementara itu, demplot di Desa Sukamulya, Warungkondang, ditanam varietas Mantap, Inpari 45 Dirgahayu, dan Siliwangi, yang ditanam pada 21 Juni 2021.