Investasi di tahun pemilu, seperti apa strateginya?

Ketidakpastian politik terkait pemilu kerap menimbulkan kekhawatiran sebagian investor di pasar modal.

Ilustrasi. Foto Pixabay.

Chief Economist & Investment Strategist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia Katarina Setiawan mengungkapkan, masyarakat Indonesia bersiap menyambut pesta demokrasi 2024, dengan pemilu (legistatif dan presiden) pada 14 Februari 2024, serta pilkada serentak pada 27 November 2024.

Seperti di tahun-tahun sebelumnya, ketidakpastian politik terkait pemilu kerap menimbulkan kekhawatiran sebagian investor di pasar modal. Padahal, berdasarkan data historis, kinerja pasar saham dan obligasi di tahun pemilu lebih dipengaruhi oleh faktor makroekonomi global dan domestik dibandingkan faktor politik. Lantas, seperti apa strategi investasi yang baik jelang tahun politik?

Guna menyusun strategi investasi, sebaiknya ketahui dulu kondisi pasar di luar dan dalam negeri serta kelas aset yang berpotensi memberikan kinerja positif. Kemudian, susun portofolio. Sesuaikan komposisi aset di dalam portofolio dengan tujuan keuangan, jangka waktu, dan profil risiko kita.

Pasar Asia masih positif
Pasar Asia masih menawarkan iklim investasi yang lebih ideal bagi para investor. Hal ini terlihat dari pertumbuhan ekonomi yang membaik, angka inflasi yang mulai melandai, dan suku bunga di kawasan ini juga diperkirakan sudah berada di puncaknya. Ini sangat bertolak belakang dengan kondisi di negara belahan dunia barat yang menunjukkan perlambatan pertumbuhan serta inflasi yang tinggi.

Pemulihan ekonomi China yang tidak terlalu positif membawa potensi keuntungan tersendiri bagi negara-negara lain di kawasan Asia untuk mendapatkan aliran dana investor asing yang mencari peluang di luar China.