Jadi campuran aspal agar harga karet tak lagi terpuruk

Harga karet yang tengah terpuruk membuat Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto memutar strategi jitu untuk mengungkitnya.

Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto meresmikan pabrik baru karet sintetis pertama di Indonesia milik PT Synthetic Rubber Indonesia di Cilegon, Kamis (29/11). / (Foto: Eka Setiyaningsih/Alinea.id)

Harga karet yang tengah terpuruk membuat Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto memutar strategi jitu untuk mengungkitnya.

Airlangga menilai positif pemanfaatan karet sebagai bahan campuran aspal oleh pemerintah Kabupaten Musibanyuasin, Sumatra Selatan. Bahkan, pemerintah sudah mulai membicarakan ini untuk diterapkan secara nasional untuk mendongkrak harga karet yang kini sedang anjlok.

Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar itu mengungkapkan program aspal karet ini diharapkan dapat menaikkan harga jual karet di tingkat petani.

Pasalnya, Airlangga memperhatikan terjadi perbedaan harga karet hasil pohon yang kalah dibandingkan dengan karet sintetis. Hal ini dia sampaikan saat membuka pabrik baru PT Synthtetics Rubber Indonesia di Cilegon, Banten.

Saat ini, lanjut Airlangga, harga jual karet sintetis mencapai Rp20.200-Rp20.500 per kilogram. Sementara, harga jual karet hasil pohon di tingkat petani hanya mencapai Rp6.000 per kilogram.