Pertama kalinya, Jatim ekspor daun kelor ke Korea Selatan Rp13 miliar

Selain daun kelor, Jawa Timur juga mengekspor produk unggulan seperti kopi, minyak, kayu, sarang burung walet dan susu.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, memperlihatkan daun kelor yang hendak diekspor. Alinea/Adi Suprayitno

Sebanyak 12 ton daun kelor asal Jawa Timur senilai Rp13 miliar diekspor ke Korea Selatan. Diangkut menggunakan empat kontainer, daun kelor yang sudah dikemas dalam kardus itu dilepas oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, bersama Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya

“Ini baru pertama kali ekspor daun kelor. Nilainya mencapai Rp13 milliar. Tapi itu hanya yang dilepas (seremonial) empat kontainer saja. Sebenarnya per hari bisa 200 kontainer," kata Kepala Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya Musyaffa Fauzi di Surabaya, Jawa Timur pada Kamis, (21/3). 

Selain daun kelor, Pemprov Jatim juga mengekspor sejumlah produk pertanian lainnya. Juga beberapa hewan ternak. Total secara keseluruhan yang diekspor mencapai 416 ton. 

Sementara Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengatakan selain daun kelor, juga ada produk unggulan yang diekspor keluar negeri seperti kopi, minyak, kayu, sarang burung walet dan susu. Daun kelor menjadi komoditi ekspor yang menarik perhatian bagi Khofifah. Ia baru mengetahui ternyata selama ini daun kelor sangat diminati di Korea Selatan. 

Menurut Khofifah, ekspor menjadi bagian terpenting untuk mendatangkan devisa. Karena itu, pihaknya mendorong upaya penguatan pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur melalui kegiatan ekspor tersebut.