Jebloknya realisasi investasi dan obral pajak yang sepi peminat
Realisasi investasi lesu, sementara iming-iming obral pajak yang diberikan oleh pemerintah kurang dilirik investor.
Realisasi penanaman modal di 2019 tak bertenaga. Sepanjang Januari hingga September 2019, pemerintah baru mengantongi investasi Rp601,3 triliun atau setara dengan 75,6% dari target tahun ini sebesar Rp792,3 triliun.
Angka itu melanjutkan kinerja buruk realisasi investasi dalam satu tahun terakhir. Investasi pada tahun 2018 hanya sanggup tumbuh 4,1% atau anjlok dibandingkan 2017 yang tumbuh 13,1%.
Pertumbuhan investasi di triwulan I 2019 juga hanya satu digit di 5,3%, sekaligus menjadi yang terendah dalam lima tahun terakhir dalam periode yang sama. Apabila dibandingkan dengan realisasi investasi triwulan I sejak beberapa tahun terakhir, mampu tumbuh hingga dua digit, seperti pada 2014 yang tumbuh 14,6%; 2015 sebesar 16,7%; 2016 sebesar 17,6%, kemudian 2017 sebesar 13,17%, dan pada 2018 tumbuh 11,76%.
Menilik data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), realisasi investasi sebenarnya cukup moncer pada awal kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Sepanjang 2014, investasi mencapai Rp463,1 triliun atau naik 16,2%. Sebagai catatan, Jokowi pertama kali menjabat sebagai Presiden pada Oktober 2014.
Pada 2015 yang merupakan tahun pertama Jokowi penuh memerintah, realisasi investasi naik 17,8% menjadi Rp545,5 triliun dan melebihi target yang dipatok sebelumnya sebesar Rp519,5 triliun.