Jejaring gudang pintar, pangkas biaya kirim belanja online

Pandemi meningkatkan volume pengiriman barang dari gudang pintar TokoCabang hingga lebih dari 2,5 kali lipat pada kuartal-II 2020.

Ilustrasi Alinea.id/Dwi Setiawan.

Hampir delapan bulan sudah dunia menghadapi pandemi Covid-19. Anjuran jaga jarak (physical distancing) untuk memutus penularan Coronavirus pun mendorong perubahan kebiasaan masyarakat Indonesia.  Salah satunya, pola belanja yang kini beralih menjadi online. Platform belanja daring seperti marketplace, e-commerce, maupun aplikasi yang menyediakan layanan pesan-antar pun semakin diminati oleh banyak orang.

Wawie Wahyuningtyas (61) adalah salah satunya. Ibu dua anak ini beralih menggunakan platform daring untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari seperti bahan makanan, buah-buahan, obat-obatan, suplemen, cairan pembersih, dan detergen. Padahal sebelumnya, ia biasa berbelanja ke supermarket, mal, atau pasar tradisional untuk memenuhi kebutuhan hariannya itu. Sesekali, ia juga memesan produk fesyen, perawatan kulit (skincare), bahkan tanaman hias melalui platform e-commerce.

“Enggak apa-apa mahal dikit, tapi kami jadi lebih aman. Kalau keluar rumah was-was harus antre. Cari amannya saja, apalagi sekarang ada orang yang tanpa gejala (Covid-19). Beda harga ongkos kirim pasti ada,” ujarnya soal keputusannya belanja secara online.

Warga Kebayoran Baru, Jakarta Selatan ini mengaku semakin bersemangat belanja tatkala marketplace dan para penjual menggelar promo. Terkadang, harga barang yang didapatnya justru lebih murah dibandingkan supermarket.