Jokowi inginkan Indonesia produksi sorgum gantikan impor gandum

Luas tanam sorgum hingga Juni tercatat 4.355 ha yang tersebar di enam provinsi.

Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto.

Adanya pelarangan ekspor gandum yang diterapkan oleh beberapa negara seperti Kazakhstan, Afghanistan, Aljazair, Kosovo, Serbia, India, dan Ukraina membuat Indonesia harus segera bersiap dengan menyediakan bahan pangan pengganti atau substitusi dari gandum.

Dalam menyiasati hal ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui rapat terbatas (ratas) tentang gandum dan sorgum bersama Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto menyimpulkan agar Indonesia bisa memiliki lahan sorgum seluas 154 ribu hektare (ha) pada 2024. Pengembangan sorgum ini sudah mulai dilakukan sejak tahun ini.

Berdasarkan laporan yang disampaikan Airlangga, luas tanam sorgum hingga Juni tercatat 4.355 ha yang tersebar di enam provinsi dengan produksi 15.243 ton dan produktivitas 3,63 ton per ha. Ia juga mengatakan, produksi sorgum yang saat ini dihasilkan mencapai 15.243 ton atau rata-rata produktivitas 3,63 ton per ha.

“Kami melaporkan target dari musim sasaran tanam sorgum di 2022 adalah  15.000 ha dan ada pengembangan 100.000 ha,” kata Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto usai ratas di Istana Negara, Jakarta, Kamis (4/8).

Untuk memaksimalkan produktivitas sorgum pada 2024, Presiden Jokowi telah menugaskan Airlangga dalam mempersiapkan roadmap hingga 2024. Kecamatan Kota Waingapu, Nusa Tenggara Timur (NTT) akhirnya dipilih menjadi wilayah prioritas penanaman sorgum.