Jumlah kemiskinan tinggal 9,82%, benarkah?

Terjadi penurunan sebesar 633.200 orang miskin di Indonesia menjadi 25,95 juta (9,82%) per Maret 2018.

Warga beraktivitas di Kampung Bandan, Jakarta, Selasa (17/7)./Antara Foto

Badan Pusat Statistik (BPS) belum lama ini mengeluarkan informasi terbaru mengenai persentase jumlah penduduk miskin di Indonesia. Berdasarkan data tersebut, terungkap terjadi penurunan sebesar 633.200 orang miskin di Indonesia menjadi 25,95 juta (9,82%) per Maret 2018.

Data tersebut tentunya menggembirakan. Mengingat baru kali ini, jumlah penduduk miskin di Indonesia di bawah 10% dari total penduduk Indonesia. Tak salah jika pemerintah mengatakan jika capaian itu merupakan sejarah. Bahkan, pemerintah membandingkan capaian itu dengan kepemimpinan sebelumnya.

Sebut saja saat pemerintahan Soeharto yang persentase kemiskinannya baru mendekati angka 10% saat sudah memasuki repelita kelima. Saat era SBY, persentase kemiskinan berada dikisaran 14-17%.

Tentunya penurunan persentase kemiskinan di Indonesia patut disyukuri sekaligus menandakan pemerintah bekerja. Tetapi apakah kerja yang dilakukan sudah maksimal atau tidak, tentunya bisa dilihat dari banyak data yang telah dikeluarkan banyak pihak, salah satunya BPS.

Presiden Jokowi mulai dilantik sebagai presiden pada 20 Oktober 2014. Di sisi lain, BPS selalu menerbitkan data kemiskinan pada September dan Maret di setiap tahunnya. Oleh karenanya, tidak salah jika data kemiskinan September 2014 menjadi awal kerja Presiden untuk mengurangi angka kemiskinan. BPS menyebutkan pada September 2014, jumlah penduduk miskin sebesar 27,73 juta (10,96%).