Kadin: Harga pangan naik karena koordinasi pemerintah buruk

Harga sejumlah bahan pangan seperti bawang dan gula naik karena pasokan tersendat.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Rosan P. Roeslani (tengah) saat konferensi pers terkait stok kebutuhan pokok di pasar induk Kramat Jati, Jakarta, Kamis (12/3/2020). Alinea.id/Nanda Aria.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan P. Roeslani menyatakan kelangkaan dan kenaikan harga barang pokok yang terjadi saat ini disebabkan oleh koordinasi pemerintah yang buruk dan proses administrasi yang berbelit.

"Ini masalah klasik. Administrasi dan koordinasi pemerintah harus ditingkatkan antara Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, dan Kementan," katanya usai survei harga di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Kamis (12/3).

Sejumlah bahan pokok mulai mengalami kenaikan menjelang Ramadan. Untuk bawang putih, harga jual per kilogramnya mencapai Rp40.000 dan gula mencapai Rp17.000. Kenaikan harga itu dipicu kelangkaan barang.

Rosan menjelaskan, dengan lambatnya koordinasi antarlembaga dan proses administrasi yang panjang, proses masuknya barang impor semakin lama, sehingga stok barang di pasaran juga makin menipis.

Apalagi, lanjutnya, saat ini sejumlah pedagang mulai dibatasi untuk membeli barang seperti gula dan bawang putih yang hanya boleh satu karung sehari. Hal ini, kata Rosan, memicu kekhawatiran di pasaran sehingga pedagang cenderung menumpuk barang dan harganya menjadi naik.