Kadin minta perbankan tidak segera naikkan bunga pinjaman

Pelaku usaha merasa fluktuasi rupiah telah mengganggu rencana bisnis. Oleh karena itu, jangan ditambah dengan kenaikkan bunga pinjaman.

Stanley Black & Decker, perusahaan penyedia perkakas asal AS, mendorong penggunaan perkakas canggih dan tepat guna untuk para pelaku industri kecil dan menengah (IKM) dengan menyediakan program kredit perkakas./AntaraFoto

Pelaku usaha mengkhawatirkan imbas dari kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia yang kini sebesar 4,75%. 

Wakil Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Shinta W Kamdani, menyampaikan, nilai tukar Rupiah terhadap dollar yang masih fluktuatif, membuat pelaku usaha tidak punya banyak pilihan. Oleh karena itu, perbankan diharapkan tidak menaikkan bunga pinjaman. 

"Pedalnya bisa double. Sudah kena pelemahan Rupiah. Ditambah lagi kenaikkan suku bunga," ujar Shinta kepada Alinea beberapa waktu lalu di Jakarta. 

Sebenarnya kebijakan Gubernur BI Perry Warjiyo dinilai sudah bagus dan kebijakan moneternya pun sudah dirancang dengan cukup bagus. 

Hanya saja, implementasinya masih belum berjalan dengan mulus. Akibatnya, BI seperti kurang perhitungan dan tidak memandang jauh, dampak dari kebijakan terhadap masyarakat dan dunia usaha.