KAI layani 2.852 orang yang dikecualikan hari pertama peniadaan mudik

KAI menemukan 403 calon penumpang yang tidak melengkapi berkas-berkas persyaratan naik KA Jarak Jauh di hari pertama peniadaan mudik.

Penumpang turun dari kereta api di Stasiun Gubeng, Surabaya Jawa, Timur, Rabu (8/4/2020)/Foto Antara/Didik Suhartono.

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI menyampaikan, telah melayani 2.852 pelaku perjalanan mendesak untuk kepentingan non-mudik pada hari pertama pemberlakuan masa peniadaan mudik, Kamis (6/5). Jumlah tersebut turun 91,6% dari rata-rata volume pelanggan KA Jarak Jauh di April 2021 sebesar 33.882 pelanggan per hari. 

VP Public Relations KAI Joni Martinus mengatakan, rute yang paling banyak digunakan oleh orang-orang yang dikecualikan untuk naik KA Jarak Jauh tersebut adalah Jakarta–Yogyakarta, Jakarta–Semarang, dan Jakarta–Surabaya.

“Secara umum pelayanan kereta api di hari pertama masa peniadaan mudik berlangsung lancar dan tertib. KAI siap melayani masyarakat yang dikecualikan di masa peniadaan mudik dengan baik,” kata Joni dalam keterangan resminya, Jumat (7/5).

Joni menambahkan, KAI menemukan 403 calon penumpang yang tidak melengkapi berkas-berkas persyaratan naik KA Jarak Jauh. Rinciannya, 329 orang tidak membawa Surat Izin Perjalanan dan 74 orang tidak membawa surat bebas Covid-19 yang masih berlaku.

Petugas di stasiun akan melakukan verifikasi berkas-berkas calon penumpang secara cermat dan teliti. Jika ditemukan yang tidak sesuai berkasnya, maka tidak diperbolehkan untuk melanjutkan perjalanan dan tiket akan dibatalkan.