Kasus Jiwasraya masih jadi sentimen negatif buat pasar modal

Sejak awal tahun hingga Rabu (11/3), IHSG sudah terkoreksi 18,18% (year-to-date/ytd).

Ilustrasi. Foto Antara.

Kinerja pasar modal terus menurun akibat beragam sentimen. Sekretaris Asosiasi Manajer Investasi Indonesia (AMII) Afifa mengatakan selain coronavirus, kasus korupsi Jiwasraya juga masih menjadi pengganjal laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di awal tahun ini. 

"Di Asia, ada tiga negara yang terkena dampak corona lebih parah dari kita, ada China, Hong Kong, dan Singapura. Tapi kalau dilihat kinerja indeksnya, IHSG turun sangat dalam sejak awal tahun dibandingkan tiga indeks itu," kata Afifa, di Jakarta, Kamis (12/3).

Tercatat, sejak awal tahun hingga Rabu (11/3), IHSG sudah terkoreksi 18,18% (year-to-date/ytd). Sementara itu, indeks Shanghai Composite Index milik China secara YTD mengalami koreksi 2,68%. Padahal menurut Afifa, China masih belum sepenuhnya pulih dari coronavirus.

Lalu, indeks Hang Seng Index milik Hong Kong juga tercatat mengalami koreksi 10,49% dan Strait Times Index milik Singapura tercatat terkoreksi 13,62% secara YTD. 

Afifa mengatakan penurunan dua indeks tersebut tak sedalam milik Indonesia. "Dengan kata lain, kasus Jiwasraya masih menimbulkan sentimen negatif ke IHSG melebihi penyebaran covid-19," ujar Afifa.