Kawasan Industri Teluk Bintuni ditarget serap investasi US$8

Kawasan Industri Teluk Bintuni di Papua Barat memiliki potensi industri petrokimia yang besar.

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) tengah mempercepat pengembangan kawasan industri di luar Jawa, salah satunya di Kawasan Industri Teluk Bintuni, Papua Barat. / Kementerian Perindustrian

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) tengah mempercepat pengembangan kawasan industri di luar Jawa, salah satunya di Kawasan Industri Teluk Bintuni, Papua Barat. 

Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (KPAII) Kemenperin Doddy Rahadi mengatakan pengembangan kawasan industri petrokimia di Teluk Bintuni ini diharapkan dapat menarik investasi sebesar Rp1,76 trilliun untuk pembangunan kawasan industri

Kemudian sekitar US$800 juta dari pembangunan pabrik methanol dengan kapasitas sebesar 800 Kilo Ton Per Anum (KTPA) selama 20 tahun, dengan memanfaatkan lahan seluas 20 hektare (ha).

“Pengembangan industri methanol dan turunannya, kemudian amoniak dan turunannya merupakan salah satu industri strategis,” kata Doddy dalam keterangan resmi di Jakarta, Sabtu (13/7).  

Doddy menuturkan, Kawasan Industri Teluk Bintuni merupakan salah satu dari Kawasan Industri Prioritas yang telah dicanangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, serta masuk ke dalam Proyek Strategis Nasional (PSN).