Kazakhstan, Kenya, dan Tanzania berpotensi serap ekspor Indonesia

Kazakhstan, Kenya, dan Tanzania disebut memiliki kondisi perekonomian yang cukup stabil.

Ilustrasi. Foto Pixabay.

Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) menilai Indonesia harus memanfaatkan perjanjian perdagangan internasional, terutama yang sudah berlangsung, untuk meningkatkan volume dan nilai ekspor Indonesia. 

Peneliti CIPS Pingkan Audrine Kosijungan mengatakan, hal itu dilakukan untuk mendapatkan pangsa pasar baru.

"Selain itu, Indonesia juga akan memperoleh penghapusan atau pengurangan tarif impor untuk beberapa produk yang selama ini sudah tercantum dalam kemitraan ekonomi komprehensif regional (RCEP) maupun kemitraan bilateral seperti dengan Australia," ujar Pingkan dalam keterangan tertulis, Rabu (13/1).

Tak hanya itu, untuk menggenjot ekspor Indonesia juga perlu mempertimbangkan negara-negara non-tradisional yang berpotensi besar menyerap produk-produk ekspor. Hal itu dilakukan dengan cara dengan menganalisis seputar keuntungan yang selama ini telah diperoleh dari transaksi perdagangan Internasional dengan negara non-tradisional.

“Indonesia sebaiknya tidak hanya mengandalkan ekspor ke negara tradisional, tetapi juga harus melebarkan sayap ekspor ke negara non-tradisional. Perlu adanya upaya untuk membentuk segmen pasar dalam negeri yang mampu menyediakan kebutuhan-kebutuhan negara non-tradisional,” kata