Kejar target netral karbon 2060, PLTN akan masuk di 2049

Mulai tahun 2035 pemenuhan kebutuhan energi akan didominasi oleh variabel renewable energy berupa Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).

Ilustrasi PLTN. Foto Pixabay

Pemerintah memiliki target mencapai netral karbon tahun 2060 mendatang. Semua sektor berupaya menekan emisi, salah satunya kelistrikan. Nantinya setelah 2030 penambahan pembangkit tidak hanya berasal dari energi terbarukan, tapi juga energi baru seperti nuklir.  

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif. Dia mengatakan mulai tahun 2035 pemenuhan kebutuhan energi akan didominasi oleh variabel renewable energy berupa Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).

Pada tahun berikutnya akan diikuti oleh Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) dan Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut (PLTAL). Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) akan masuk di 2049 dan di 2060 akan mencapai 35 giga watt (GW).

"Hidrogen akan dimanfaatkan bertahap mulai 2031 dan masif di 2051. Sedangkan pembangkit PLTN operasi 2049," ungkap Arifin dalam Rapat Kerja (Raker) dengan Menteri ESDM, Kamis, (17/2).

Target transisi energi yang lebih dekat adalah mencapai bauran 23% pada tahun 2025. Namun hingga tahun 2021 capaian bauran baru 11,7% sehingga berbagai upaya dilakukan demi mencapai bauran tersebut.