Kelangkaan pangan membayangi kenaikan inflasi

Beras menjadi penyumbang inflasi tahunan pada Desember 2023, bersamaan dengan cabai merah, rokok kretek filter, dan emas perhiasan.

Ilustrasi beras. Foto Freepik.

Harga beras masih tak kunjung turun pada akhir tahun. Komoditas ini menjadi penyumbang inflasi tahunan (year on year/yoy) pada Desember 2023, bersamaan dengan cabai merah, rokok kretek filter, emas perhiasan, dan cabai rawit.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan laju inflasi tahunan mencapai 2,61%. "Beras memberikan andil inflasi sebesar 0,53%. Penyumbang utama lainnya adalah cabai merah dengan andil 0,42%, rokok kretek filter 0,17%, emas perhiasan 0,11%, dan cabai rawit 0,11%," ujar Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti, Selasa (2/1).

Harga beras di tingkat eceran pada Desember 2023 naik sebesar 0,48% dibandingkan bulan sebelumnya (month to month/mtm).

Tak hanya terjadi pada rantai distribusi eceran, kenaikan harga beras juga terjadi pada penggilingan beras yang pada Desember 2023 naik sebesar 0,73% secara mtm dan naik sebesar 24,07% secara tahunan yoy. Begitu juga dengan harga beras grosir yang naik sebesar 0,58% secara mtm dan naik 18,44% secara yoy.

Dibandingkan dengan Desember 2022, rata-rata harga beras di penggilingan pada Desember 2023 untuk kualitas premium, medium, dan luar kualitas masing-masing naik sebesar 21,85%, 26,03%, dan 27,77%.