Kemendag ungkap HPE produk pertambangan periode Januari 2022

Fluktuasi harga yang didorong variasi tren permintaan terhadap komoditas pertambangan.

Ilustrasi industri batu bara. Foto Pixabay.

Harga beberapa komoditas pertambangan pada Desember 2021 menunjukkan kenaikan dibanding November 2021 sementara harga beberapa komoditas lainnya mengalami penurunan.

Fluktuasi harga yang didorong variasi tren permintaan terhadap komoditas pertambangan ini kemudian memengaruhi penetapan Harga Patokan Ekspor (HPE) pertambangan yang dikenakan Bea Keluar (BK) pada Januari 2022.

Ketentuan tersebut dituangkan ke dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 71 Tahun 2021 pada 24 Desember 2021.

“Dibandingkan dengan periode sebelumnya, harga komoditas konsentrat mangan, konsentrat ilmenit, dan konsentrat rutil masih terus mengalami kenaikan karena peningkatan permintaan dunia. Sementara itu, harga komoditas konsentrat besi, konsentrat besi laterit, konsentrat pasir besi, dan bauksit yang telah dilakukan pencucian (washed bauxite) terus menurun akibat turunnya permintaan. Di sisi lain, komoditas konsentrat tembaga, konsentrat timbal, dan konsentrat seng yang sebelumnya mengalami kenaikan harga, kini mengalami penurunan harga dibandingkan periode sebelumnya. Adapun pellet konsentrat pasir besi tetap tidak mengalami perubahan,” ujar Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Indrasari Wisnu Wardhana, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (31/12).

Produk pertambangan yang mengalami kenaikan harga rata-rata pada periode Januari 2022 adalah konsentrat mangan (Mn ≥ 49%) dengan harga rata-rata US$219,80/WE atau naik 2%, konsentrat ilmenit (TiO2 ≥ 45%) dengan harga rata-rata US$476,04/WE atau naik 0,91%, konsentrat rutil (TiO2 ≥ 90%) dengan harga rata-rata US$1.440,30/WE atau naik 6,92%.