Kemenkeu prediksi defisit APBN 2019 melebar ke 2,2%

Pelebaran defisit tersebut guna menstimulasi penerimaan negara yang mengalami tekanan karena ketidakpastian perekonomian global.

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memperkirakan akan terjadi pelebaran defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga akhir tahun 2019 sebesar 2%-2,2% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Alinea.id/Nanda Aria

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memperkirakan akan terjadi pelebaran defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga akhir tahun 2019 sebesar 2%-2,2% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). 

Direktur Jenderal Pengelolaan, Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu Luky Alfirman mengatakan pelebaran defisit tersebut guna menstimulasi penerimaan negara yang mengalami tekanan karena ketidakpastian perekonomian global.

"Ketika ekonomi dalam tekanan, itu butuh stimulus supaya ekonomi tidak terpuruk dalam. Salah satunya dengan pelebaran defisit, kan APBN sebagai alat counter cyclical," katanya di Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (25/10).

Defisit APBN tersebut lebih tinggi dari proyeksi defisit APBN 2019 yang hanya sebesar 1,93%, atau lebih besar dari target APBN 2019 sebesar 1,84%. 

"Sifatnya masih kisaran. Bisa saja melebar di kisaran 2% sampai 2,2% terhadap PDB sampai akhir tahun," ujarnya.